Minggu, 09 Februari 2020

seni rupa

Nama: Alfian Reza wm
Kelas :Tata boga
No absent :02




A. Konsep Umum Seni Rupa Timur Dalam sejarah peradaban kebudayaan manusia, wujud atau seni rupa awal yang sering muncul adalah seni bangunan, seni patung, dan seni lukis. Dekade baru perkembangan seni dimulai dari abad ke-17, ditandai dengan kemunculan seni desain. Berdasarkan pusat kelahiran dan kebudayaan seni rupa dapat dibedakan menjadi dua arus, yaitu seni rupa barat da seni rupa timur. Seni rupa bagian Barat pertama kali berkembang di Yunani lalu menyebar ke Amerika dan Eropa, sedangkan Seni rupa bagian Timur, banyak berkembang di Asia Timur seperti Jepang dan Tiongkok, lalu menyebar ke Asian bagian lainyya dan ke perbatasan Asia seperti, Mesur dan Timur Tengah. Kedua seni rupa ini memiliki ciri khas, keunikan dan, nilai karakteristik yang berbeda-beda, bahkan sampai filosofi dan penglaman kehidupan kedua bangsa (benua) tersebut berbeda-beda. Seni Rupa Timur sudah ada sejak zaman purbakala jauh sebelum kesenian Barat muncul. Seni Rupa bagian Timur ini terlahir di Lembah-lembah Sungai Nil, sungai Eufrat, sungai Tigris, Mesir, Sungai Kuning (Tiongkok), dan Sungai Indus (India). Karya Snei Rupa bagian Timur sangat berkembang pesat di Tiongkok, tercermin dari hasil karya seperti gabah, porselen, dan lukisan. Perkembangan seni di Tiomgkok sangat mepengaruhi wilayah-wilayah sekitarnya seperti, India, Indo-Tiongkok, dan Jepang. B. Konsep Keindahan Seni Rupa Tiongkok. Konsep Keindahan seni rupa sari Tiongkok ini sangat menitikberatkan pada ajaran Tao, atau Taoisme. Toisme dapat dimaknai sebagai aliran yang mempercayai bahwa nilai-nilai kehidupan yang berasal dari segala sesuatu yang berasal dari alam. Karena pada zaman itu aliran Taoisme banyak berkembang dan banyak dipercayai masyarakat, oleh sebab itu kesenian banyak yang berlandaskan aliran Taoisme. Dalam karya seni aliran ini, para seniman harus banyak mengungkapkan roh, karakter, dan watak. Oleh karena itu para seniman harus banyak melakukan kontemplasi dan penyucian diri aehingga dapat melihat, menyentuh, dan menangkap roh-roh tersembunyu yang terdapat pada benda si aekitarnya. Upaya iji dikenal sebagai upaya untuk mencapai kesadaran Tao. Jika para seniman dapat mencapai kesadaran Tao maka akan menghasilkan karya seni yang indah dan sarat makna. Panjangnya perjalanan yang harus dilalui seniman untuk mendapatkan karya seni yang indah dan sarat makna, tentu akan membuat orang berpikir bahwa karya seni tersebut akan mendekati kata sempurna. Namun karya seni yang tercipta masih tidak lepas dari potensi buruk. Oleh karena itu, banyak seniman yang menciptakan karya seni lebih mengandalkan sisi dan pengalaman spiritual yang diperoleh serta menggesampingkan bentuk dan warna yang semarak. Ciri khas lukiaan tersebut banyaj ditemukan dalam hasil karya seni rupa lukisan pada masa Tiongkok Kuno. Ciri khas lukisan tersebut adalah banykanya ruang kosong dan kesan sunyi dari auatu lukisan dan berfokus pada satu objek. Tak heran jika berkembang pepatah yang menyebutkan bahwa perkembangan seni lukis di Barat adalah Seni lukis mata, sedangkan di timur (Tiongkok), adalah seni lukis ide/ gagasan (memanjakan spirituao dan pemikiran). Pepatah ini jelas membuktikan bahwa lukisan Tiongkok lebih mementingkan eseansinya bukan eksestensinya. Penggunaan warna pada snei lukis Tiongkok tidak bersifat fungsional, tetapi lebih bersifat simbolisme. C. Konsep Keindahan Seni Rupa Mesirbdan Mesopotamia Secara konsep seni rupa Timur sangat dipengaruhi oleh hal yang bersifat transeden atau di luar kuasa manusia. Hal-hal yang bersifat transenden ini kepercayaan yang aangat kuat terhasao dewa-dewa, leluhur, nenek moyang, dan mitos kebudayaan. Dalam peradaban Mesir dan Mesopotamia, banyak karya seni yang terlahir sebagai bentuj pemujaan dan penghormatan kepada para dewa dan leluhur. Contohnya Piramida di Giza Mesir yang dibangun sebagai makam dan bangunan yang menghormati raja-raja Mesir Kuno, lalu banyak juga kuil-kuil dan patung-patung berukuran besar yang dibangun untuk menghormati dewa-dewa Mesir Kuno, seperti patung Anubis (dewa kematian masyarakat Mesir Kuno). Di dalam piramida di Mesir Kuno, banyak ditemukan ukirab hieroglid yang terdiri atas kombinasi elemen logograf dan alfabet. Sementara itu, di Mesopotamia dikenao dengan istilah Zugarat, yaity kuil yang terbuat dari batu bata yang dibangun untuk memberikan penghormatan kepada dewa-dewa masyarakat Mesopotamia. Bagi masyarakat Mesir lukisan dibuat dengan tujuan ritual dan keagamaan bukan hanya keindahan semata. Contohnya lukisan yang dibuat untuk melindungi rog orang yang telah meninggal dan memuluskan jalannya menuju nirwana. Lukisan tersebut lukisan tersebut dapat ditemukan dalam lembaran kertas papirus atau tergambar di dinding gua. Lukisna tersebut lebih banyak bersubjek figur-figur manusia, berbentuk dekoratif, menggunakan warna yang lebih cerah, dibandingkan media gambarnya, tidak memiliki perspektif, dan belum ada nuansa gelap terang atau bayangan. E. Konsep Keindahan Seni Rupa Timur Tenggara Ajaran Islam sangat melarang penggambaran makhluk hidup. Sementara itu, berkembang pula anggapan bahwa seni yang baik dan indah adalah seni yang sejalan agama Islam. Bentuk seni yang terlahir dan berkembang adalah kadta berupa ornamen atau arabeska. Pembatasan diri agar jangan menciptakan makhluk hidup secara lealistis akhirnya menghasilkan kreativitas dimensi estetis yang unik, yakni bersifat sembolik dan non naturalis. Contoh karya seni yang muncul dari kondisi tersebut adalah kaligrafi, ornamen - ornamen geometris, arsitektur masjid, dan motiftilasi berbentuk tumbuh - tumbuhan pada permadani. F. konsep Keindahan Seni Rupa Indonesia Indonesia merupakan contoh negara yang menganut seni rupa Timur. Banyak karya seni rupa Indonesia di masa lampau yang sarat dengan nilai spiritual dan religi. Contohnya adalah karya seni arsitektur dan seni rupa berupa aneka canti di Indonesia yang umumnya digunakan sebagai sarana ibadah dan pemujaan kepada dewa ataupun roh leluhur. Konsep keindahan seni rupa Indonesia juga menitikberatkan pada hubungan antara manusia dan alam sekitarnya. Contohnya adalah seni ukiran dan pahatan di Jawa dan Bali yang banyak memasukkan unsur flora, seperti bunga dan dedaunan. Bentuk seni rupa di Indonesia juga bersifat komunal, maksudnya bentuk dan hasil seni di Indonesia bukan hanya dianggap sebagai harsil kreativifas seniman, tetapi juga produk budaya masyarakat yang melatarbelakanginya. Di berbagai negara yang mengikuti arus seni rupa Timur, bentuk seni rupa yang dihasilkan adalah bentuk - bentuk yang bersifat esensial atau pokok, yaitu menonjolkan sisi spiritual dan religius. Selain itu, terdapat pakem - pakem tertentu di berbagai karya seni rupa Timur. Contohnya adalah seni lukisan Tiongkok yang sangat membatasi penggunaan warna atau seni wayang di indonesia yang menonjolkan simbol. Selai  menonjolkan sisi esensial, bentuk karya seni rupa Timur juga selalu menampilkan ekspresi dan emosi dari penciptannya.